Jejaring sosial Twitter baru saja meluncurkan layanan video sharing Vine. Layanan berbasis sosial ini hadir dalam bentuk aplikasi, dan memungkinkan penggunanya berbagi video ke teman yang ada di akun Vine.
Tapi pengguna Vine tidak bisa mencari teman mereka di Facebook untuk diajak atau di-add sebagai teman di Vine. Facebook memblokir pencarian ini, padahal sebelumnya Vine menawarkan penggunanya bisa mencari dan mengajak teman Facebook mereka untuk bergabung di Vine.
Facebook kemudian menjawab alasan memblokir Vine. Meski tidak menyebut Vine secara langsung, Direktur Facebook untuk platform, kerjasama, dan operasi, Justin Osofsky, menjelaskan kebijakan Facebook terkait pemblokiran suatu aplikasi, via blog Developer di situs Facebook.
"Untuk beberapa aplikasi yang menggunakan Facebook untuk menggandakan fungsi kami atau mencari pertumbuhan dengan cara yang menghasilkan nilai yang sedikit bagi pengguna Facebook, seperti tidak menyediakan pengguna suatu cara mudah untuk share ke Facebook, kami memiliki kebijakan menentangnya, yang akan kami klarifikasi hari ini (lihat I.10)," tulis Osofsky, beberapa jam lalu.
Dari kebijakan yang ada di bagian I.10, terlihat bahwa Facebook menyediakan Graph API dan API lain yang bisa digunakan pengembang untuk share. Tapi Vine sepertinya tidak memenuhi kriteria aturan di bawah ini:
"Anda tak bisa menggunakan platform Facebook untuk mempromosikan, atau mengekspor data pengguna ke suatu produk atau layanan yang meniru produk inti atau layanan inti Facebook, tanpa izin kami."
Dengan kata lain, Vine, juga Twitter sebagai pemilik Vine, dianggap sebagai layanan serupa (baca: pesaing) Facebook. Atau, Vine tak meminta izin ke Facebook untuk menggunakan Graph API dan API milik jejaring sosial buatan Mark Zuckerberg itu.
Tapi ini bukan 'perang' pertama antara Facebook dan Twitter. Twitter pernah melakukan hal yang sama pada bulan Juli tahun lalu. Ketika itu jejaring sosial yang didirikan Jack Dorsey ini memblokir layanan Instagram milik Facebook.
Pada bulan Desember kemarin, Instagram pun membalasnya, sehingga pengguna Twitter tak bisa langsung melihat foto yang di-share di Twitter. Jika ingin melihat foto Instagram, pengguna harus buka tautan di tweet itu.
Tapi sebagai pengguna, apalagi jika menggunakan keduanya, tentu kita ingin 'perang' ini segera berakhir. Sebab, aksi saling blokir ini tentu merugikan pengguna. Bukankah begitu, Mark Zuckerberg dan Jack Dorsey?
Posting Komentar Blogger Facebook