DwiCORP.

0
Kembangkan Mesin Pencari, Facebook 'Bajak' Banyak Pegawai Google
Facebook baru saja meluncurkan layanan pencarian berbasis sosial, Graph Search. Layanan mesin pencari ini memungkinkan penggunanya untuk melakukan pencarian terkait orang (people), foto (photo), tempat (place), juga minat (interest), yang telah di-share di wall Facebook.

Dilansir dari laman Business Insider, Rabu (16/1/2013), layanan ini sepertinya berusaha untuk menyaingi Google dalam hal mesin pencari. Bahkan, Facebook 'membajak' dua pegawai top Google untuk menghadirkan layanan Graph Search, yaitu Lars Rasmussen dan Tom Stocky.

Rasmussen bergabung ke Facebook di akhir 2010. Sebelum bergabung dengan perusahaan yang didirikan Mark Zuckerberg itu, Rasmussen memperlihatkan kesuksesan dengan mengembangkan Google Maps. Aplikasi pemetaan Google itu sendiri berasal dari perusahaan start up yang dikembangkan Rasmussen, Where 2 Technologies, yang diakuisisi Google di 2004.

Sedangkan mitra Rasmussen dalam pengembangan Graph Search, Tom Stocky, baru bergabung dengan Facebook pada Juli 2011. Sebelumnya, di Google Stocky berperan dalam manajemen produk. Selain di Google, Stocky juga merupakan inovator di laboratorium riset ternama, MIT's Media Lab.

Wired mengabarkan, Rasmussen dan Stocky merupakan orang yang melaporkan langsung perkembangan proyek pencarian Facebook ini. Laporan perkembangan tim yang terdiri dari 70 orang itu selalu diberikan langsung ke Zuck tiap hari Jumat. 

Sepertinya bukan hanya Lars Rasmussen dan Tom Stocky yang 'diambil' Facebook dari Google. Business Insider melakukan penelusuran di situs sosial untuk profesional, LinkedIn, dan menemukan betapa banyak pegawai Facebook yang sebelumnya bekerja sebagai pegawai Google dan bertanggung jawab dalam hal pengembangan mesin pencari.

Sebelumnya, Business Insider juga pernah memberitakan mengenai upaya Google yang bekerja keras dalam menahan pegawainya untuk hijrah ke sejumlah pesaing, seperti Facebook, Twitter, dan Square. Bahkan Google memberikan penawaran yang lebih menggiurkan agar pegawainya bertahan.

Salah satunya adalah ketika Twitter berusaha 'membajak' Neal Mohan dan Sundar Pichai, pegawai top Google yang berperan penting dalam hal produk. Tapi Google memberikan penawaran menggiurkan, hingga akhirnya Neal dan Pichai bertahan.

Kali ini, sepertinya memang sulit untuk menahan gelombang hijrah dari Google ke Facebook. Karena itu tak heran jika banyak pengembang mesin pencari Google yang kemudian hijrah ke Facebook. Apakah akan ada gelombang selanjutnya?

Posting Komentar Blogger

 
Top